Pasar Digital Telaga Jonge
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melaunching destinasi wisata Pasar Digital Telaga Jonge, Semanu, Jumat (26/10/2018). Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan launcing Pasar Digital Telaga Jonge ini merupakan upaya dari pemerintah untuk menambah destinasi wisata.
Di lokasi Pasar Digital Telaga Jonge ini, wisatawan bisa mendapatkan suasana pasar yang tradisional yang menjual makanan-makanan tradisional yang hampir hilang di pasaran.
"Kami mengambil tempat-tempat yang berdekatan dengan geosite-geosite yang ada di Gunungkidul untuk menarik wisatawan mancanegara dan lokal, selain itu kami menyuguhkan keseharian warga sekitar untuk menjadi daya tarik wisatawan," katanya.
Lurah pasar Telaga Jonge Yudas Tadius Andi Candra mengatakan maksud dari pasar digital adalah promosi tempat (Telaga Jonge) menggunakan digital yaitu media sosial, saat pengunjung sampai akan disuguhkan pasar tradisional.
"Itu merupakan perpaduan media digital untuk
kami promosi sedangkan di sini kami menyiapkan pasar tradisional, jadi
konsep digital dan tradisional bertemu di pasar Telaga Jonge ini," jelas Yudas.
Selain menggaet wisatawan pasar digital Telaga Jonge juga bertujuan untuk memunculkan kembali kuliner tradisional yang hampir hilang dari peredaran.
"Disini ada yang berjualan gudeg ares yang terbuat dari jantung pisang, kedepannya kami akan menambahkan makanan-makanan tradisional yang akan punah," paparnya.
Selain menggaet wisatawan pasar digital Telaga Jonge juga bertujuan untuk memunculkan kembali kuliner tradisional yang hampir hilang dari peredaran.
"Disini ada yang berjualan gudeg ares yang terbuat dari jantung pisang, kedepannya kami akan menambahkan makanan-makanan tradisional yang akan punah," paparnya.
Tak hanya itu, Pasar Digital Telaga Jonge
ini juga memiliki ciri khas yakni para pedagang menggunakan pakaian
khas jawa serta alat pembayaran berupa kepingan kayu berbentuk kotak.
"Namanya mata uang Jonge, jadi pembeli harus menukarkan terlebih dahulu satu keping Rp 2 ribu," katanya. (Sumber : tribun jogja)
"Namanya mata uang Jonge, jadi pembeli harus menukarkan terlebih dahulu satu keping Rp 2 ribu," katanya. (Sumber : tribun jogja)
Berbagai macam tarian tradisional dipertunjukkan disini |
Disini, pengunjung bisa menikmati makanan tradisional yang lezat, seperti Soto Bathok ini |
ada banyak loh menu makanan tradisional yang bisa kalian nikmati disini |
Anak anak terlihat sangat antusias dalam memperagakan tarian tradisional |
Komentar
Posting Komentar